Menu

Mode Gelap
Semarak FTJ 2023, BPKD Halbar Gelar Lomba Dayung Wakil Bupati Menyerahkan Uang Saku JCH Halbar Wakil Bupati Resmi Melepaskan 72 CJH Halbar Pekan Ini 72 Cjh Halbar di Berangkatkan Pemda Halbar MoU dengan BSSN. Sekda : Ini Upaya Transformasi Digital

Politik · 29 Okt 2020 06:30 WIB ·

Debat Terbuka Di Ternate, Ketua Jong Halmahera 1914 Nilai KPU Halbar Gagal Paham


 Debat Terbuka Di Ternate, Ketua Jong Halmahera 1914 Nilai KPU Halbar Gagal Paham Perbesar

HALBAR.Opsi – Debat Terbuka antar calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat Tahun 2020 yang dilangsungkan di hotel Sahid Bella kota Ternate, Rabu (20/10) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Halmahera Barat, menuai sorotan dari Jong Halmahera 1914.

M. Nofrizal Amir selaku Ketua Jong Halmahera 1914 mengatakan, alasan KPU melalui pernyataan Yanto Hasan, jelas hanya alibi dan terkesan mengada-ada. Dengan alasan KPU harus menyesuaikan dengan jadwal RRI di Ternate, sehingga mengisyaratkan jikalau KPU gagal paham akan dasar pemanfaatan media komunikasi sebagai media yang efektif dalam menyalurkan informasi ke publik.

“Dasar KPU memilih tempat di Ternate itu apa? dan media komunikasi yang digunakan RRI itu apa? apalagi channel YouTube RRI itu apa? Sehingga jangan membuat alasan yang menjadikan KPU terlihat seperti lembaga yang tak mengerti pemanfaatan media komunikasi,”Ucap Nofrizal, yang juga mantan dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

Lanjut Nofrizal, jika KPU menganggap media yang menyiarkan melalui channel YouTube-nya efektif dalam menyalurkan informasi bagi masyarakat Halmahera Barat untuk dapat menyaksikan jalannya debat, maka KPU harus memiliki dasar yang jelas.

“Nalarnya begini, masyarakat berkepentingan menyaksikan jalannya debat calon pemimpinnya secara audio-visual, sedangkan media yang disediakan KPU adalah media sosial YouTube, untuk mengakses media sosial YouTube saja masyarakat membutuhkan akses atau sambungan internet yang stabil. Padahal KPU lupa ya, bahwa di Halbar untuk layanan akses internet saja itu masih belum merata di beberapa kecamatan? Atau KPU bikin diri lupa? bahkan pura-pura lupa ya? Jika layanan akses internet merupakan teknologi yang terbilang cukup mahal untuk dinikmati oleh sebagian besar masyarakat. Apalagi media sosial yang digunakan adalah YouTube yang sistem jaringannya memerlukan sambungan internet yang kuat,”Paparnya

Hal ini semakin diperburuk. Lanjut Nofrizal, dengan ketiadaan media sosial seperti akun Facebook atau laman Fanpage milik KPU yang menyiarkan secara langsung jalannya debat. “Dan setelah saya periksa, laman Facebook yang dimiliki KPU pun tidak prabayar alias gratis. Bahkan satu hal yang harus dikritisi adalah ketepatan pemilihan kata (Diksi) tema yang jika di analisa secara seksama, sangat tautologis. Artinya, penempatan kata yang tidak perlu dimasukkan kedalam tema, malah dimasukkan, sehingga KPU perlu belajar lagi tentang metodologi, agar kata yang bersifat tautologis tidak terjadi dalam merumuskan sebuah tema berdasarkan variabel yang digunakan”.pungkasnya (tj0)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Isu Tambang & Hak Masyarakat Adat Jadi Perbincangan Hangat DR Graal Bersama Wartawan

5 Agustus 2025 - 02:35 WIB

Berdasarkan Surat Keputusan, DPRD Halmahera Barat Resmi Membentuk Pansus BBM Bersubsidi

7 Mei 2025 - 03:50 WIB

GOLKARsPAN Merespon Positif Upaya Penelusuran Mafia Minyak Tanah di Halbar

12 April 2025 - 12:39 WIB

Rajut Kebersamaan di Bulan Ramadhan, Partai Nasdem Halmahera Barat Gelar Temu Kader & Bukber

12 Maret 2025 - 00:24 WIB

Tok! KPU Resmi Tetapkan Paslon JUJUR Sebagai Pemenang Pilkada Tahun 2024

6 Desember 2024 - 11:16 WIB

Hitungan Cepat (Quick Count) Paslon JUJUR Unggul 45,09%

27 November 2024 - 09:49 WIB

Trending di Politik