IDIN Dari Bumi Moro, Menguras APBD
Ilyas Marus
Jurnalist
IDIN merupakan perintah, Perintah dari seorang yang berkuasa kepada rakyatnya.
IDIN sering kali digunakan melalui tulisan, bahkan di ungkapkan melalui lisan.
Ketika IDIN diturunkan dari seorang penguasa, maka segala bentuk upayah harus dilakukan oleh rakyatnya.
Rakyat melakukan upayah apa saja atas seruan penguasa, baik itu melaksanakan kegiatan rapat atau perintah peperangan sekalipun.
Rakyat hanya diam dan melaksanakan IDIN penguasa, jika ada yang melawan dengan IDIN, maka bisa di katakan bahwa Iya tidak mengindahkan perintah Penguasa dan bisa jadi Ia di asingkan ke negeri lain.
Diera sekarang ini, banya sekali IDIN digunakan oleh tangan para penguasa, salah satunya adalah IDIN dari atasan memerintahkan bawahan untuk melakukan hal diluar nalar manusia.
Apa saja IDIN yang dikeluarkan oleh atasan, maka setiap bawahan siap mengikuti itu.
“Seperti sekarang, ada IDIN dari atasan entah IDIN itu datang dari mana, secara serentak Bupati, Sekda, pimpinan SKPD serta sejumlah anggota DPRD Halbar rame-rame ke Bumi Moro Kabupaten paling Utara di Halmahera itu”
Tak tahu alasan apa, perjalanan para elit ini menuju ke Kabupaten itu, banyak sekali alasan yang disampaikan dari pihak yang berwewenang tentang perjalanan mereka tersebut. Ada yang beralasan bahwa agenda perjalanan itu untuk melaksanakan kegiatan desa, ada juga menyampaikan kegiatan pariwisata.
Bahkan, Ada juga yang memberikan alasan yang tak pasti.
Perjalanan ini menguras APBD Halbar sekitar ratusan juta rupiah.
Uang rakyat yang diharapkan untuk kepemimpinan baru ini MEN-DIAHI Halmahera Barat, justru digunakan untuk kegiatan yang tidak menguntungkan bagi daerah Halbar itu sendiri.
Ini merupakan perilaku buruk bagi para petinggi di negeri ini, melaksankan silaturahmi kepada orang nomor satu di kabupaten paling utara itu harus memboyong sejumlah pimimpinan SKPD.
Wakil rakyat yang juga sebagai fungsi kontrol daerah, ikut terlibat dalam perjalanan tersebut. Sungguh aneh, apa dikata jika petinggi daerah kita menghabiskan uang daerah hanya untuk melaksanakan agenda yang tak menguntungkan bagi daerah itu sendiri.
Berbagai perjalanan dinas mereka dilakukan, baik didalam daerah maupun di luar daerah, namun apa yang kita lihat, adakah perubahan dinegeri ini..?
Ingat..! Halbar butuh DIAHI, bukan perjalanan dinas yang menambah beban bagi daerah.