TERNATE, Opsinews.com – Perkembangan dan kemajuan teknologi internet, menyebabkan penggunaan teknologi yang berlebihan di kalangan remaja perkotaan.
Kota Ternate, Maluku Utara misalnya, menjadi penggunaan internet dikalangan masyarakat khususnya pada remaja terus meningkat. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan mengenai perilaku penggunaan internet oleh remaja SMP, SMA dan Mahasiswa di Kota Ternate, dapat diketahui bahwa selain aktif dan melakukan pencarian informasi dalam internet untuk keperluan tugas akademik, remaja kota Ternate juga berperan menjadi content provider (Penyedia Konten) dalam berbagai jejaring sosial yang dimilikinya.
Oleh karena itu salah satu upaya peningkatan dari kesejahteraan masyarakat terus diupayakan oleh berbagai pihak, tak terkecuali Universitas Khairun, melalui program kubermas yang dilakukan bersama dengan mahasiswa.
“Upaya yang dilakukan oleh tim adalah memberikan penyuluhan dan pendampingan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya remaja tentang penggunaan media sosial secara cerdas dan bijak,” kata ketua Naniek Jusnita. Rabu (6/10).
Berdasarkan identifikasi, masalah yang dihadapi oleh para remaja Kota Ternate terkait literasi digital anti hoax, bullying, dan ujaran kebencian maka sebagai langkah preventif perlu adanya sosialisasi dalam suatu bentuk kegiatan penyuluhan bagi para remaja yang diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut.
“Kegiatan ini merupakan bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh tim pelaksana dari FKIP Universitas Khairun sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para remaja tentang literasi media sosial sehat anti hoax, bullying, dan ujaran kebencian serta membangun karakter generasi yang cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial di era digital,” jelasnya.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dengan memberikan pembekalan kepada para remaja di Kota Ternate untuk melakukan literasi media sosial sehat dengan tidak melakukan penyebaran hoax bullying, dan ujaran kebencian kepada teman-temannya maupun orang yang ada di lingkungan sekitar mereka.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan mengajak para remaja ikut berperan aktif membantu orang-orang di sekitar untuk menghentikan tindakan penyebaran hoax, bullying, dan ujaran kebencian serta mengkampanyekan kegiatan bermedia sosial sehat anti hoax, bullying, dan ujaran.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan para remaja di Kota ternate yang terdiri dari 50 orang remaja dan merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan di Kota Ternate, yakni 20 orang dari Kecamatan Kota Ternate Utara, 15 orang dari Kota Ternate Tengah dan 15 orang dari Kota Ternate Selatan.
“Para remaja yang terlibat sebagai peserta kegiatan berasal dari jenjang sekolah menengah atas dan mahasiswa dengan porsi 50 persen siswa sekolah menengah atas dan 50 persen mahasiswa,” ungkapnya.
Para remaja ini, juga menggunakan smartphone dan aktif bersosial media baik itu facebook (FB), Instagram (IG), maupun WhatsApp (WA). Hal ini dilakukan karena disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah yang saat ini melanda masyarakat Indonesia dan khususnya mitra pengabdian yakni remaja Kota Ternate.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 September 2021, pukul 14.00 – 18.00 WIT di gedung PKK kelurahan Ubo-Ubo, Kota Ternate Selatan,” jelasnya
Sedangkan, materi terkait pengenalan dan identifikasi literasi digital anti hoaks disampaikan oleh pemateri pertama. Pemateri menjelaskan bahwa literasi digital merupakan pengetahuan dan kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi dan jaringan.
“Kecakapan literasi digital dibutuhkan karena saat ini pengguna dari media digital di Indonesia sangatlah tinggi, terutama media sosial,”ujarnya.
Kegiatan tersebut pun sejalan dengan pernyataan Jabar et al (2016) bahwa media sosial menyajikan berbagai informasi dari berbagai penjuru. tandasnya.
Penulis : Pales
Editor : Nano