TERNATE, Opsinews.com – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Kota Ternate, Maluku Utara, medesak Pemerintah Kota Ternate agar segera menyelesaikan masalah kenaikan harga minyak goreng dan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax, Pertalit, dan Pertamax Turbo.
Hal tersebut, terkesan pemerintah tidak mampu untuk melindungi rakyat sendiri. Mariyono La Hasi, Kordinator Lapangan saat ditemui Opsinews.com, Kamis (7/4) mengatakan, Pemkot Ternate dalam hal ini Wali Kota harus mampu menyelesaikan masalah harga BBM yang begitu meroket dan membuat masyarakat keluhkan hal tersebut.
“KAMMI medesak Pemerintah agar segerah mungkin menyelesaikan berbagai kenaikan harga yang berada di Kota Ternate,” ucap, korlap saat berada di depan Kantor Wali Kota Ternate.
Oa bilang, sangat disayangi ketika hal tersebut tidak diindahkan. Karena dari tadi kami bersama teman-teman mahasiswa melakukan aksi di depan kantor Wali Kota sampai saat ini tidak ada satupun Pemerintah yang merespon aksi tersebut.
Ada Aksi tersebut, inilah Pernyataan Sikap KAMMI:
1. Tolak kenaikan harga BBM dan menjamin ketersediaan. BBM bersubsidi.
2. Menstabilisasi harga bahan pokok dan turunkan harga minyak goreng.
3. Tolak perpanjang masa jabatan Presiden dan penundaan pemilu.
4. Tolak kenaikan PPN 11 persen. Dari semua pernyataan sikap kami menolak hal tersebut agar tidak mempersulit masyarakat.
Selain itu, Mariyono juga menyatakan, ketika PT. Pertamina menaikan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp12.500-Rp13.00 per liter dan Pertamax Turbo Rp14.500-Rp15.100 pada tanggal 1 April kemarin.
“Anehnya tidak hanya BBM jenis Pertamax yang naik harga namun diikut serta dengan kenaikan harga BBM jenis Pertalite juga turut naik harga karena berdasarkan informasi yang didapat stoknya berkurang,” ujarnya.
Penulis : Amri Pales
Editor : Opsinews.com