OpsiNews – Sultan Jailolo beserta perangkat adat kesultanan Jailolo beserta Organisasi perangkat daerah melakukan Tradisi ritual adat Sigofi Ngolo. Kegiatan ini merupakan tradisi membersihkan laut, yang diadakan di pesisir Teluk Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara.
Ritual Sigofi Ngolo tidak hanya membersihkan laut dari kotoran sampah, tetapi juga membersihkan kotoran batiniah atau segala niatan buruk yang semayam pada diri manusia.
Upacara tersebut merupakan ritual sebagai penanda dibukannya Festival Teluk Jailolo yang rutin digelar pada setiap tahun.
Dari amatan media ini, Rabu 28 Mei 2025, pada ritual adat sigofi ngolo, terdapat iring-iringan kapal dengan hiasan bendera merah putih dan bendera pelangi yang bergerak dari pelabuhan Jailolo, menuju Pulau Babua.

Kora-kora menghiasai ritual Sigofi Ngolo.
Sedangkan, pulau babua sendiri dikenal sebagai pulau yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Selain sebagai obyek wisata, Pulau ini juga terdapat karamat para pendahulu.
Saat Ritual Sigofi Ngolo digelar, perahu harus mengutari pulau ini sebanyak tiga kali yang diikuti dengan pembacaan doa dari para tetua di kesultanan Jailolo, sambil menaburkan bunga rampai sebagai sesajinya diperairan sekitar pulau babua.
Ritual ini di ikuti sejumlah tokoh, termasuk sultan Jailolo Ahmad Sjah, Sekretaris Disparpora, Plt. Kadis Perindag, Staf ahli dan para masyarakat adat kesultanan Jailolo.**