OpsiNews – Masyarakat Halmahera Barat, Maluku Utara digegerkan dengan temuan air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek VPOL yang diduga bermasalah. Pabrik yang berlokasi di Sahu Timur ini menjadi sorotan setelah banyak warga yang mengeluhkan kondisi air yang tidak layak konsumsi.
Warga melaporkan bahwa air VPOL yang telah lama beroperasi di Halmahera Barat, ditemukan berjamur saat digoyang dalam gelas. Temuan ini memicu protes keras dari masyarakat yang mempertanyakan pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Air ini kalau diminum berbahaya! Sudah banyak yang komplain airnya berjamur,” ujar seorang warga dengan nada geram.
Hasil amatan yang dilakukan media ini Rabu, (03/12/2025) menemukan bahwa adanya keluhan warga. Bahkan, beberapa kios yang menjadi titik penjualan air VPOL juga mengonfirmasi adanya masalah serupa.
Masyarakat mendesak Aparat Penegak Hukum (APH), yaitu pihak kepolisian dan kejaksaan, untuk segera bertindak cepat. Mereka menuntut agar pabrik air VPOL diperiksa secara menyeluruh dan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.
“Ini bukan hanya soal mencari untung pribadi, tapi sudah merugikan kesehatan masyarakat. APH harus turun tangan!,” tegas seorang tokoh masyarakat yang enggan namanya di sebutkan.
Kasus ini menjadi catatan penting bagi APH untuk segera melakukan penyelidikan mendalam.
“Jika terbukti bersalah, pabrik air VPOL harus ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Masyarakat Halbar tidak ingin menjadi korban dari produk yang tidak memenuhi standar kesehatan”.**





















