JAILOLO, Opsinews.com – Terkait rencana beroperasinya ritel Indomaret yang disetujui Pemerintah kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (Halbar), Provinsi Maluku Utara, ditanggapi serius oleh Dasril Hi. Usman, Ketua DPD PAN Halbar serta juga selaku sekretaris komisi II DPRD Halbar.
Menurut Dasril, masuknya ritel modern ke Halbar diprediksi akan mengancam keberlangsungan pasar tradisional.
Dasril mengungkapkan menurut data Nasional, pertumbuhan pasar tradisional menyusut 8,1% setiap tahunnya, sedangkan pasar modern tumbuh 31,4 % per tahun.
“Jadi, melihat Halmahera barat yang kondisi pasar tradisional sudah cukup memprihatinkan penataan, serta lemahnya perputaran ekonomi yang begitu dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha mikro saat ini. Maka kebijakan Pemerintah Daerah tentang izin warlaba perlu dipertimbangkan kembali,” ujar Dasril kepada Opsinews.com, Senin (28/6)
Padahal, lanjut Dasril, ada begitu banyak studi kasus dan referensi yang bisa digunakan oleh pemerintah daerah.
“Sebelumnya Pemerintah daerah harus menyampaikan alasan rencana masuknya gerai Alfamidi dan indomaret kepada publik agar tidak terjadi polemik dimasyarakat,” jelasnya
Dasril bilang, Pemerintah juga perlu melakukan kajian terhadap dampak negatif dari alfamidi, indomaret terhadap pasar tradisional dan usaha perseorangan (kios kecil).
serta bagaimana cara mengatasinya.
“Insya Allah, Senin, 28 juni 2021 besok akan saya usulkan ke komisi II untuk secepatnya dilakukan pertemuan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan dinas terkait untuk dimintai keterangan tersebut,” pungkasnya.
Penulis : Amri
Editor : Nano