MABA, Opsinews.com – Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Provinsi Maluku Utara, Bukan hanya dikenal Sebagai wilayah penghasil tambang, tetapi juga memiliki tempat wisata yang sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi. Tapi sayang, selama ini kurangnya campur tangan dari Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata, untuk pembangunan sektor Parwisata.
Hal ini membuat Juru Bicara Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haltim Mukdir Lakoda angkat bicara, Minggu (18/7), saya menyayangkan kurangnya perhatian Pemda Haltim khususnya Dinas Pariwisata setempat terhadap perkembangan pariwisata di Kabupaten Haltim.
“Dinas Pariwisata seharusnya tidak menutup mata untuk pariwisata di Haltim. Tempat Parawisata di negeri ini seperti tidak mendapat tempat di hati para pemangku kepentingan,” ujar Mukdir.
Lanjutnya, Alhasil potensi alam yang begitu indah dimiliki Negeri Limabot fayfiye seolah-olah terabaikan dan tidak terurus. Seperti keindahan alam yang bisa dikembangkan Pemda, diantaranya Pantai jara-jara, Pulau Plun, Pulau To, Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Pulau Woto dan masih banyak lagi keindahan alam lainya yang tidak kalah menariknya dengan yang ada di Bali.
“Dengan berkembangnya objek wisata tentu saja kunjungan wisatawan akan meningkat, dan hal itu tidak hanya berdampak pada meningkatnya pendapat asli daerah (PAD) namun juga perekonomian masyarakat bahkan juga pemuda yang ikut berkecimpung di dalamnya, akan terdampak apabila Pemda Haltim serius dalam mengembangkan potensi wisata,” katanya.
Mukdir bilang, kemajuan pariwisata bisa dimanfaatkan oleh pemuda dengan menjadi pemandu wisata, menggerakkan jasa perjalanan wisata, menjual oleh-oleh dan lainnya. Selain itu mempertahankan kebudayaan juga merupakan langkah efektif yang dilakukan pemuda dalam mendukung pengembangan pariwisata.
“Tinggal sekarang keseriusan Dinas Pariwisata Haltim, membuat inovasi agar wisata di Haltim lebih dikenal para turis lokal bahkan yang dari luar,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan, lanjut Mukdir, kawasan pariwisata di Haltim sangat kerap didatangi wisatawan asing ke pulau woto untuk berselancar. Namun, kembali lagi karena minimnya infrastruktur, kurangnya fasilitas penginapan dan dukungan promosi membuat lokasi itu terlihat sepi dan tidak ada wisatawan.
Dirinya berharap agar Pemda Segera mengesahkan RIPPDA dan Kepada Dinas Pariwisata agar bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk bersama-sama berupaya mempromosikan pariwisata yang ada di negeri ini selepas status darurat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). tandasnya.
Penulis : Ris
Editor : Nano