JAILOLO, Opsinews.com – Kelangkaan obat di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo, Maluku Utara, kian terjadi, namun kelangkaan itu tidak dapat mempengaruhi pelayanan Kesehatan bagi para pasien. Hal ini disampaikan oleh direktur RSUD Jailolo Novimariana Drakel dalam rilisnya. Kamis (24/03).
Menurut Novi sapaan akrabnya, Dalam Perpres 12 tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa pemerintahan, maka mekanisme pengadaan obat harus secara Elektronik (E-catalog).
Dan berdasarkan Perpres 21 maka pengadaan obat di RSUD Jailolo dilakukan secara e-catalog dan Reguler. Pengadaan secara reguler hanya bisa dilakukan ketika terdapat obat-obat tertentu yang tidak termuat dalam e-catalog. Bahkan E-catalog sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan.
“Jadi, terjadinya kelangkaan obat di RSUD Jailolo itu disebabkan karena keterlambatan pengiriman dari distributor ke RSUD,” ungkap, Direktur RSUD Jailolo Novimariana.
Dikemukakan Novi, Untuk meminimalisir terjadinya kekurangan obat, pihaknya membijaki pembelian obat secara langsung tanpa menggunakan E-catalog.
“Langkah yang diambil untuk meminimalisir terjadi kekosongan tersebut dengan membijaki pembelian obat secara langsung tanpa e-catalog, namun hanya bisa dalam jumlah terbatas,” katanya.
Disisi lain, Novi juga menambahkan, bahwa terkait keberangkatannya keluar daerah itu merupakan bentuk upaya untuk meningkatkan mutu RSUD agar lebih berkualitas.
“Terkait dengan Keberangkatan saya ke Jakarta itu untuk melakukan konsultasi pada Kementerian kesehatan untuk mendapatkan alokasi dana agar bisa meningkatkan sarana dan prasarana di RSUD Jailolo sehingga mutu RSUD jailolo bisa lebih baik kedepannya,” tandasnya.
Penulis : Tim