JAILOLO, Opsinews.com – Bupati Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, James Uang secara simbolis menyerahkan bantuan Alat mesin pertanian (Alsitan) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara, ke 17 Kelompok petani Padi dan Jangung.
Penyerahan bantuan untuk alat tani tersebut dilaksanakan di Lobi Lantai I Kantor Bupati Halbar. Kamis (24/3).
Bantuan yang diserahkan itu berupa, 8 unit Konseler, 3 unit Pawer threser, 1 unit Konseler mobele, 3 unit Power kleser multi guna dan 1 unit Power klser multi mobile.
Dalam penyerahan tersebut, Bupati James menyampaikan, alat tani yang diberikan ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk mendongkrak perekonomian masyarakat lewat sektor pertanian.
“Ini bagian dari upaya pemerintah daerah untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar, Bupati.
Suami dari Meri Popala ini bilang, semoga dengan adanya bantuan alat tani ini bisa merubah tatanan hidup dari masyarakat.
“Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan ekonomi dari masyarakat sekitar,” tandasnya.
Sementara, Kepala dinas Pertanian (Kadistan) Halmahera Barat Hendrik Sarumpung mengatakan, setelah pihaknya melakukan usulan soal kekurangan Alat Mesin Pertanian (Alsitan) di Distan Provinsi Maluku Utara, akhirnya bisa terealisasi dan diserahkan langsung oleh Bupati
“Alat dikasih oleh Pemerintah secar cuma-cuma sehingga penting untuk dijaga dan merawat alat mesin pertanian itu dengan baik,” kata, Bupati Halbar dikutip Kadistan Hendrik, Kamis (24/03)
Lanjut Hendrik, belasan bantuan
Alat mesin pertanian dari Provinsi tersebut sebanyak 17 unit dibagi untuk 17 kelompok yang masing-masing kelompok dari beberapa Kecamatan yakni Jailolo, Kecamatan Sahu dan Kecamatan Ibu
“Lahan Sawa di Kabupaten Halmahera Barat ada 530 hektar lebih dan panen Gaba kering siap gilingan 3,5 ton per satu hektar lahan,” ungkapnya
Kemudian untuk Jagung hasilnya tidak menentu karena proses pemanasan hanya memanfaatkan lahan kosong di kebun misalnya lahan di bawah pohon kelapa selain itu pun bergantung pada jumlah Bibit jagung diterima maka hasil penen memang tidak menentukan
” Jadi nanti ada penyeluhan karena Dinas Pertanian memiliki Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) tingkat desa,” akunya.
Penulis : Tim