OpsiNews – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Halmahera Barat, Maluku Utara, membagikan masker kepada masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Ibu. Pembagian masker dilakukan pada Kamis, 09 Mei 2024.
Kepala BPBD Halmahera Barat Gunawan MT. Ali saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah membagikan masker di desa yang terdampak erupsi Gunung Ibu.
Pembagian masker dilakukan langsung oleh Bupati Halbar James Uang, dan didampingi Dandim 1501/Ternate Letkol Arm Adietya Yuni Nurtono.
”Pembagian masker ini dibagikan langsung oleh pak Bupati dan didampingi oleh Dandim 1501 Ternate. Kami juga telah mempersiapkan tenda dua unit, yaitu tenda umum dan yang satu lagi tenda keluarga,” jelas Gunawan.
Gunawan bilang, untuk tenda akan dititipkan di pos pemantauan Gunung Ibu yang dijadikan sebagai posko sementara, guna memudahkan mobilisasi para personel BPBD.
“Kita sementara terus lakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan instansi terkait untuk pembangunan posko ini, gunanya jika hal yang mengharuskan Dldorang (mereka) untuk pasang tenda atau membagi masker, semuanya sudah siap,” timpalnya.
Saat ini, BPBD terus memonitoring ke lokasi erupsi dan membagikan masker di desa-desa yang berada di lereng gunung.
Sementara itu, Bupati James Uang menyatakan, di Kecamatan Tobaru (Ibu Utara) terdapat 16 desa yang terdampak erupsi. Bahkan, sambung dia, ada beberapa desa yang rawan dengan dampak abu vulkanik.
“Ada beberapa desa yang dikatakan rawan, kita prioritaskan untuk pembagian masker dan di desa-desa yang tidak terlalu rawan, kita imbau selalu waspada,” tutur James.
Meski begitu, pihaknya melalui BPBD terus melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat, seperti menentukan titik-titik lokasi yang aman, dan lokasi evakuasi apabila warga diharuskan mengungsi.
“Sesuai arahan dari petugas pemantau gunung api, jika terjadi letusan yang membahayakan maka akan dievakuasi ke tempat yang dianggap aman, yaitu di Desa Gam Ici Ibu Kota, Kecamatan Ibu,” ujar James.
Ia juga mengimbau kepada warga, agar selalu waspada dengan aktivitas gunung yang sering terjadi erupsi.
“Kalau saya dan warga di sini, sudah terbiasa dengan suasana aktivitas gunung yang sering erupsi, namun kita tidak bisa menganggap remeh, dan selalu waspada,” tandasnya.(red).