OpsiNews – Pengungsi erupsi gunung api Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara, mulai bertambah dari 1900 menjadi 2649 jiwa.
Hal tersebut disampaikan Bupati Halbar James Uang pada saat mendampingi Ketua Sinode GMIH memberikan bantuan, di kediaman dinas Camat Kecamatan Ibu.
“Jadi, pengungsi berada di lapangan Desa Gam Ici, Gedung Gereja di Desa Tongute Sungi dan di Balai pertemuan Desa Tongute Ternate Asal dan yang tercatat 2021 jiwa. Sedangkan pengungsi mandiri yang berada perbatasan tolabit yang terdata berjumlah 628 jiwa,” terang, James. Jumat (31/5/2024).
James bilang, ribuan pengungsi ini merupakan warga di 7 Desa di Kecamatan Tabaru yang masuk dalam kawasan rawan bencana erupsi gunung ibu.
“Di pastikan bantuan logistik dalam waktu 14 hari kedepan dapat terpenuhi,” katanya.
Untuk diketahui, aktivitas kegempaan vulkanik gunung Ibu, masih terus terjadi setelah erupsi terakhir pada Jumat, dengan menghembuskan abu vulkanik setinggi 800 meter diatas permukaan gunung.
Menurut keterangan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu menyebutkan, secara akumulasi terjadi lebih dari 200 kali gempa vulkanik dangkal, sedangkan
gempa vulkanik dalam terjadi lebih dari 10 kali.
“Itu artinya ada indikasi suplai magma ke
permukaan gunung, sehingga gunung Ibu masih terus berpotensi erupsi kedepannya,” Kata petugas Pos PGA Ibu.
Sementara masa tanggap darurat erupsi gunung Ibu diperpanjang mulai dari tanggal 31 Mei hingga 13 Juni mendatang. Perpanjangan masa tanggap darurat ini lantaran aktivitas gunung Ibu masih berada pada level III (Awas).